Cara Merawat dan Pemeliharaan Tanaman Bonsai
Penanaman dan Pemeliharaan Tanaman Bonsai
Penanaman tanaman bonsai diawali dengan pemilihan tanaman dengan batang utama yang cukup kuat kemudian memindahkan ke pot. Selanjutnya bentuk alur tanaman sesuai dengan yang anda suka dengan memakai kawat. Periksa ranting dan cabang yang tumbuh secara rutin untuk membentuk bonsai sesuai dengan apa yang kita mau. Hal lain yang tak kalah penting adalah pemilihan tanah, karena disanalah pembentukan batang, ranting dan dahan ditentukan. Pilihlah tanah dengan kadar humus sedikit dan jagalah kelembaban tanah tersebut namun jangan biarkan terlalu banyak air atau sampai menyebabkan tanah menggumpal, karena dapat mengancam hidup tanaman.Disamping itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam peneneman tanaman bonsai seperti :
1) Pot dan isinya. Pot merupakan sarana dalam kreasi bonsai yang tidak kalah penting dengan bonsai sendiri. Selain pot berbentuk baki, semua pot bonsai diperlengkapi dengan satu atau lebih lubang pembuangan air, yang ditutup dengan gas plastik atau yang lain. Resep umum medium untuk tanaman yang berdaun lebar (Beringin, getahperca, sawo, dan sebagainya) adalah: 50 % tanah liat sedang, 20 % pasir dan 30 % kompos.
2) Mengisi pot. Mengisi pot untuk tanaman bonsai merupakan duplikasi dari keadaan yang sebenarnya di alam bebas. Lapisan paling atasnya atau topsil, tebalnya tidak lebih dari 35 cm bersifat cerul, penuh dengan humus, dan subur. Lapisan kedua masih lunak, masih dapat menyalurkan air ke bawah menjadi air tanah. Lapisan ketiga bisa berbentuk lapisan tanah yang banyak batu-batuan berukuran beraneka ragam dan akhirnya lapisan paling bawah adalah lapisan induk batu yang kedap air.
3) Pengamanan isi pot. Batu kerikil, pasir dan tanah bisa mengandung serangga tanah yang membahayakan tanaman bonsai, terutama cacing dan nematoda. Untuk itu diperlukannya untuk memfilter isi pot agar terbebas dari Cacing tanah, serangga, jenis-jenis penyakit, dan Biji-biji rerumputan dan sebaginya terdapat di dalam tanah, agar tanaman tidak terganggu pertumbuhannya.
4) Pemeliharaan setelah tanam. Setelah penanaman selesai, siram bakal bonsai dan tanahnya dengan mempergunakan spayer yang halus. Air penyiraman harus bersih dan tidak berlumpur dan nentral (tawar). Hentikan penyiraman jika air sudah berkelebihan dan mengalir ke luar melalui lubang air. Tempatkan kemudian bakal bonsai di tempat yang teduh, tidak banyak angin dan bebas dari gangguan anak-anak atau hewan kesayangan. Untuk mempercepat tumbuhnya kembali (recovering) bakal bonsai dapat diusahakan dengan menutup seluruh tanaman dengan kantung plastik transparant.
Penentuan Gaya Tanaman Bonsai
Penentuan gaya bonsai yang diinginkan tentunya mengacu pada ukuran bonsai. Ukuran bonsai diukur dari tepi atas pot sampai ke puncak mahkota. Berdasarkan ukurannya, bonsai dikelompokkan menjadi lima kategori yaitu, kecil sekali ( mame bonsai ) tinggi s/d 15 cm, kecil ( small bonsai ) tinggi 15-30 cm, sedang ( medium bonsai) tinggi 30-60 cm, besar ( large bonsai) tinggi 60-100 cm, besar sekali ( extra large ) tinggi 100-150 cm.
Pada mulanya, bonsai hanya di buat menurut lima gaya yang terdiri dari gaya tegak lurus (chokan), tegak berliku (tachiki), miring (shakan), setengah menggantung (hang kengai), dan menggantung (kengai).
Seiring dengan perkembangan zaman, kelima gaya dasar tersebut kemudian berkembang menjadi gaya-gaya yang lain seperti berikut.Berumpun (kabudachi). Dari satu batang tanaman di permukaan tanah, pecah menjadi beberapa batang, bisa jadi 5,6,7 batang dan seterusnya yang masing-masing mempunyai satu mahkota lengkap. Kubah (hoki tsukuri).Batang tumbuh ke atas kemudian pecah menjadi beberapa cabang yang ujung-ujung daunnya membentuk kubah dengan perakaran yang kokoh ada di sekeliling batang. Akar terjalin (netsu neagari). Terdiri dari beberapa batang dan masing-masing batang tersambung oleh akar yang tampak di permukaan tanah. Rakit (ikada). Batang aslinya yang rubuh akan menjadi bonggol perakaran yang memanjang dan menghubungkan batang baru, yang terbentuk dari cabang-cabang pohon lama. Tampil akar (neagari).Perakaran ditampilkan menonjol keluar di atas permukaan media tanam dan keindahannya menjadi pusat perhatian. Disamping itu ada gaya tumbuh di batu. Tumbuh di dalam sela-sela batu/shizuke, atau tumbuh di atas batu/sekijoju, dengan perakaran tampak menonjol, bahkan mencengkram batu. Terpelintir (nejikan). Batang atau cabang terpelintir, gaya ini terbagi dua, yaitu satu cabang atau batang terpelintir. Selain itu ada yang dua batang atau dua akar yang saling memlintir satu sama lain. Sastrawan (Bunjin).Batang tanaman tinggi , mempunyai liukan, mahkota dan juga ranting-rantingnya hanya berdaun sedikit.
Merunduk (shidare tsukuri). Pada gaya jenis ini mulai dari cabang dan ranting semuanya merunduk ke bawah. Tertiup (fukinagashi). Pohon ini seakan tertiup angin terus-menerus sehingga semua perantingan mengarah ke satu sisi. Daun tidak rimbun, hanya tipis dan sedikit saja. Keringan (sharimiki), cabang atau ranting yang sudah kering/mati total, yang dapat berasal dari pohon itu sendiri atau merupakan buatan manusia (ditempel).Berbatang banyak. Berbatang dua (sokan), berbatang tiga (sankan), berbatang lima (gokan), dan seterusnya. dan berkelompok (yose ue).Biasanya terdiri dari sekelompok pohon yang di tata dalam sebuah pot tipis sehingga memberi kesan pemandangan yang luas seperti hutan atau kebun.
Tahap Pembentukan Bonsai
Membentuk tanaman kerdil alias bonsai pada hakikatnya ialah membuat duplikat dari bentuk-bentuk pohon-pohon di alam bebas yang tetap di bawah ukuran yang normal. Adapun tahap dalam pembentukan bonsai yaitu :
1) Tahap pertama, membentuk kerangka dasar. Bakal bonsai yang sudah siap untuk diberi kerangka dasar adalah yang sudah benar-benar sehat kembali, setelah mengalami pemindahan. Batang pokoknya praktis sudah tidak tergoyahkan lagi dan sudah cukup mencapai ketinggian yang diperlukan pada akhirnya untuk dibentuk. Sebelum membentuk kerangka dasar, rencanakan terlebih dahulu masak-masak bentuk bonsai yang dikhayalkan, dan bagaimana kira-kira bentuk bonsai pada akhirnya nanti.
2) Tahap kedua merubah arah dan bentuk. Merubah bentuk dan arah tumbuhnya batang pokok dan dahan-dahan merupakan suatu paksaan dan memakan waktu hingga bentuk dan arah yang dikehendaki tercapai.Untuk keperluan tersebut diperlukan sarana untuk memudahkan pelaksanaannya seperti kawat kuningan dari beberapa ukuran diameternya, tali raffia, tang untuk memotong kawat, gunting pemangkas, gunting biasa, pisau kecil yang tajam, tang yang runcing ujungnya dan cellotape.
Penyempurnaan Bentuk Bonsai
Tidak semua jenis tanaman dapat dikerdilkan. Tanaman yang dapat memenuhi persyaratan untuk dikerdilkan adalah tanaman yang mempunyai daun berukuran kecil, misalnya Beringin, jeruk kingki (Triphasi aurantium), jenis-jenis coniper (cemara, pinus ), delima (punika granatum) dan sebagainya. Penyempurnaan bonsai kini letaknya untuk menyusun ranting-ranting dengan daunnya yang cukup lebat, namun seimbang dengan bentuk dan ukuran bonsai keseluruhannya. Pengendalian pertumbuhan pada tanaman bonsai dilaksanakan melalui pemangkasan dan pengetipan / pemetikan titik tumbuh. Pemangkasan dilakukan dengan cara memotong dahan atau ranting yang sedekat mungkin dengan kuntum yang nampak sehat tutup lukanya yang besar dengan paraffin. Setelah itu dilanjutkan dengan melilit dahan-dahan yang memanjang menggunakan kawat selama pertumbuhan baru, untuk membentuk penampilan bonsai selanjutnya, hasil yang cukup mengesankan baru dapat dicapai setelah beberapa tahun.
Beberapa teknik yang sering digunakan untuk memperbanyak bonsai adalah dengan pemotongan bagian vegetatif dan layering. Kedua cara ini digemari para pebisnis bonsai karena relatif cepat dan mudah. Anda bisa memotong percabangan bonsai, kemudian menanamnya pada media tumbuhyang sesuai untuk menghasilkan bonsai baru.
Ranting bonsai yang dipotong harus cukup tebal dan kokoh agar bisa menjadi anakan baru yang cantik. Jika ranting yang Anda potong berasal dari bonsai yang telah cukup tua, maka anakannya pun akan memiliki kesan setua induknya, dan ini merupakan nilai plus tersendiri bagi bonsai Anda. Memang pemunculan akar dari ranting yang sudah tua lebih lama jika dibandingkan dengan ranting yang masih muda. Namun, tidak ada salahnya mencoba bukan? Anakan hasil potongan harus dibiarkan tumbuh sekitar 6 bulan terlebih dahulu, baru Anda boleh mem-bonsainya.
Teknik perbanyakan bonsai yang kedua adalah dengan layering. Teknik ini mirip dengan cangkok, yaitu membiarkan ranting membentuk akar selama masih menempel pada induknya. Prosedurnya pun dapat dilakukan dengan cara cangkok biasa, yaitu mengupas kulit kayu pada bagian yang ingin dijadikan anakan baru, menyelimutinya dengan media lalu dibungkus plastik. Cangkokan terus disiram sampai tumbuh akar. Jika akar telah tumbuh, Anda boleh memindahkan anakan tersebut ke media yang terpisah dari induknya. Biasanya bagian yang dicangkok adalah cabang yang cukup tebal agar anakan bonsai tumbuh seindah bonsai induknya dengan kokoh. Anda juga dapat melakukan cangkok bonsai pada bagian akar atau tunas.
Teknik lainnya yang cukup umum digunakan adalah menyambung beberapa jenis bonsai untuk menghasilkan varian baru. Misalnya bonsai spesies A akan disambungkan dengan spesies B. Ranting bonsai A dipotong, sementara kulit kayu bonsai B dikupas pada bagian yang ingin disambungkan. Tempelkan potongan bonsai A pada bagian bonsai B yang telah dikupas, bungkus dengan plastik yang telah diberi semprotan hormone agar kedua bagian cepat menyatu.
Kultur bonsai juga bisa didapatkan dengan potongan daun. Namun, cara ini tidak selalu berhasil pada semua spesies. Cari lah referansi lain yang bisa dijadikan sebagai pendukung. Semoga artikel ini bermanfaat, dan anda berhasil dalam membuidaya bonsai.
Bonsai Terunik Di Dunia
Pohon Bonsai lahir dari sebuah seni dan cita rasa. Seni tradisi Bonsai yang aslinya datang dari Jepang ini memiliki arti Bon = pot kecil/dangkal dan Sai = menanam. Bonsai adalah seni menanam pohon disebuah pot kecil yang dangkal kedalamannya. Bonsai bertujuan membuat miniatur bentuk asli pohon besar yang tumbuh di alam bebas. Tentu pohon bonsai memerlukan teknik penanaman, perawatan, dan pengawatan supaya menyerupai bentuk miniatur dari pohon asli. Maka tidak heran apabila kita sering melihat bonsai yang menyerupai miniatur dari pohon beringin asli yang kalau di alam bebas mampu tumbuh dengan diameter sampai bermeter-meter. Namun bagi pencinta bonsai, maka berikut ini adalah beberapa pohon bonsai unik yang dibuat dengan cita rasa seni yang tinggi, tidak sekedar membuat miniatur sebuah pohon, tapi juga miniatur pohon beserta lingkungan sekitarnya, sehingga membuat pohon bonsai yang sudah unik semakin unik.
Trik Membuat Bonsai
Untuk membuat bonsai yang indah dan artistik diperlukan cita rasa seni yang tinggi, mengapa dikatakan demikian karena bonsai juga merupakan barang seni yang hidup. Untuk membuat bonsai yang indah memerlukan waktu yang cukup lama bahkan di training bertahun-tahun. Bonsai juga membutuhkan pemeliharaan khusus. Pemeliharaan dan perawatan yang asala-asalan akan menjadikan bonsai yang awalnya indah dan cantik akan berubah menjadi merana dan mati. Berbeda dengan barang seni yang lain yang tidak membutuhkan waktu yang cukup lama. Bonsai juga membutuhkan pemeliharaan khusus. Pemeliharaan dan perawatan yang asala-asalan akan menjadikan bonsai yang awalnya indah dan cantik akan berubah menjadi merana dan mati. Disitulah letak kelebihan dari bonsai dengan barang seni yang lain. Ada bermacam-macam langkah dalam membuat bonsai yang indah:
Trik Pengerdilan Bonsai.
Tempat penanaman yang memeliki sedikit media ;Karena ditanam ditempat yang kecil d idalam pot, dalam lobang (rongga) batu karang, media tanam juga sedikit dan terbatas menyebabkan tanaman tidak banyak mendapatkan makanan atau unsur hara dan dengan sendirinya tanaman menjadi lambat berkembang dan tumbuh. Media tanam yang sedikit menyebabkan terbatasnya sumber makanan ini juga menyebabkan tanaman menjadi kerdil.
Pembuangan dan pemotongan tunas-tunas baru gunanya adalah untuk penyempurnaan bentuk dan mempercepat penuaan cabang sebelumnya. Tunas baru juga dapat dipertahankan untuk penyempurnaan bentuk yang kita inginkan. Bila tunas baru dibiarkan kemungkinan besar tanaman akan menjdi rimbun dan lama kelamaan akan kehilangan bentuk yang semula. Selain itu juga tunas baru akan cepat memanjang dan membesar tetapi lemah.
Penggantian media tanam dan mengurangi akar ; penggantian media dan pengurangan akar dilakukan pada waktu-waktu tertentu gunanya adalah untuk menghambat pertumbuhan dahan, ranting dan daun. Perlakuan ini misalnya dilakukan 1 x dalam setahun, namun ada juga mempercepat penggantian media dan pengurangan akar apabila kita lihat tanaman mulai kekurangan makanan dan banyak makin banyaknya akar yang melingkar didalam pot, hal ini bisa kita lihat dengan adanya perubahan dari tanaman.
Sinar matahari (ultra violet) juga mempengaruhi tumbuh kembangnya tanaman. Sinar ini juga dapat menghambat pertumbuhan tanaman untuk itu tanaman diletakkan pada tempat yang tepat dan disinari matahari penuh. Tetapi ada juga tanaman yang tidak memerlukan sinar matahari secara penuh namun tidak banyak jumlahnya.
Trik Mempercepat Pembesaran Cabang atau Dahan
Besar batang, dahan dan cabang serta daun harus proposional dalam artian besar batang dan dahan, daun harus seimbang. Hal ini sangat berpengaruh dengan keindahan bonsai. Sebagai contoh misalnya diameter batang 2 cm maka diameter dahan yang seimbang harus lebih kecil begitu juga dengan diameter cabang harus lebih kecil dari dahan. Lain halnya dengan daun, ada jenis tanaman yang tidak dapat dikecilkan daunnya seminimal mungkin dan ada juga jenis yang dapat dikecilkan daunnya. Tanaman Serut misalnya daunnya dapat dikecilkan seminimal mungkin dari ukuran biasa apabila ditanam di alam. Untuk mengecilkan daun biasanya dengan berbagai macam cara antara lain dengan membuang daunnya terus menerus sehingga didapatkan ukuran yang kita inginkan, ada juga dengan cara meletakknya tanaman pada tempat yang selalu kena sinar matahari.
Sedangkan untuk menyeimbangkan besar dahan dengan batang caranya membiarkan dahan tetap tumbuh membesar dan panjang. Setelah didapat ukuran yang diinginkan dan seimbang dengan batang barulah dahan tadi dipangkas atau dipotong. Tetapi trik membesarkan dahan kelemahannya adalah dahan agak lemah serta jarak antara tunas agak berjauhan. dan memerlukan waktu yang cukup lama.
Trik Menyambung Kembali Dahan/Cabang yang Patah
Membentuk bonsai dengan melilitkan kawat email atau kawat aluminum kalau tidak hati-hati dapat merusak bahkan berakibat fatal bagi bonsai yang akan ditrain. Dahan atau cabang yang dililit atau ditrain akan patah tanpa disengaja. Biasanya hal ini disebabkan setelah dililit kawat, dahan atau cabang akan dilenturkan atau dibengkokkan sesuai arah yang kita inginkan. Bila tidak hati-hati dahan atau cabang akan patah pada saat kita bengkokkan. Patah dahan atau cabang biasanya terjadi pada jenis tanaman yang memiliki kayu yang keras contohnya Serpang, Sisir, Bogenvile.
Ada berbagai macam trik atau cara mengatasi atau memulihkan dahan atau cabang yang patah, dengan catatan patah dahan atau cabang jangan dibiarkan terlalu lama. Pada saat patah dahan atau cabang harus cepat diambil tindakan dengan cara mengembalikan posisinya kembali, tempat atau luka yang patah harus segera dibungkus dengan plastik agar tidak terkena air atau diikat supaya tidak bergerak.
Untuk mengatasi patah dahan atau cabang bisa juga dengan membungkusnya dengan pasta. Setelah beberapa hari pasta ini nantinya akan berubah menjadi seperti karet pembungkus luka. Pasta ini tidak diproduksi di Indonesia melainkan hanya diproduksi di Jepang mungkin bisa diperoleh khusus di nursery Bonsai.
0 komentar:
Posting Komentar