Anggrek
Perbanyakan Vegetatif
Perbanyakan vegetatif yang umum dan mudah pada anggrek dapat dilakukan dengan berbagai cara, yang perlu diperhatikan dalam melakukan perbanyakan vegetatif pada anggrek adalah mengamati tipe pertumbuhannya,yaitu monopodial atau simpodial, metoda perbanyak vegetatif pada anggrek antara lain:
- Pemisahan rumpun (simpodial)
- Pemisahan anakan atau keiki (monopodial dan simpodial)
- Pemotongan batang, ini hanya dapat dilakukan pada anggrek dengan jenis pertumbuhan monopodial.
Anggrek dengan pertumbuhan simpodial seperti Cattleya, Dendrobium, Oncidium dan sejenisnya, bila sudah ditanam selama dua atau tiga tahun akan menjadi rimbun sehingga pot menjadi tidak muat lagi untuk menampung pertumbuhannya, ini adalah saat yang tepat untuk melakukan pemisahan rumpun, pilihlah tanaman yang tidak sedang berbunga atau sedang menghasilkan kuncup bunga.
Pemisahan anakan atau Keiki
Pada beberapa tipe anggrek dengan pertumbuhan monopodial atau simpodial biasanya pada pseudobulb yang tua atau batangnya seringkali mengeluarkan anakan atau keiki, anakan ini suatu saat jika sudah memiliki akar yang cukup banyak dapat dipotong atau dipisahkan dari tanaman induknya.
Pemotongan batang
Anggrek yang memiliki tipe pertumbuhan monopodial, seperti Vanda, Arachnis, Renanthera, Ascocentrum, Ascocenda atau Mokara dapat diperbanyak dengan cara memotong batangnya, batang yang dipotong sebaiknya telah memiliki akar minimal 2 atau 3 buah.
Contoh pemisahan rumpun
1. Pilih tanaman yang telah memiliki umbi atau pseudobulbs lebih dari 6 buah atau lebih, pastikan kondisi tanaman memiliki perakaran dan pertumbuhan yang sehat, tidak dalam keadaan berbunga atau memiliki calon bunga.
2. Lepaskan potnya dengan hati-hati, bila anggrek ditanaman dengan menggunakan pot tanah dan akar sudah banyak yang menempel pada dinding pot, maka pot tanah liat tersebut dapat dipecahkan dengan menggunakan palu. Usahakan semaksimal mungkin agar tidak ada pseudobulbs yang patah dan akar tidak banyak yang rusak.
3. Bersihkan semua gulma atau tanaman pengganggu yang menempel pada akar, perhatikan susunan pseudobulbs dan pastikan ruas antar pseudobulbs yang akan dipotong, potong ruas anggrek masing-masing minimal 3 pseudobulb dengan menggunakan gunting yang tajam dan bersih.
4. Bersihkan potongan tanaman dari semua media yang menempel, buang dan gunting akar-akar yang tua, busuk dan sudah rusak.
5. Rendam potongan tanaman yang sudah bersih tersebut kedalam larutan fungisida, dosis sesuai pentunjuk dari masing-masing merek yang tertaera pada kemasannya. Tanaman dapat direndam selama lebih kurang 15 menit. Setelah itu tanaman dapat dikeringkan dengan cara diangin-anginkan.
6. Tanam potongan anggrek tersebut dengan menggunakan pot dan media yang baru, gunakan penyangga untuk menjaga tanaman tidak rubuh dan berdiri kokoh, sehingga akar yang nantinya umbuh tidak terganggu dan terluka.
Contoh pemisahan anakan atau keiki
1. Siapkan tanaman anggrek yang telah memiliki keiki atau anakan, umumnya anggrek dari jenis Dendrobium yang paling sering mengeluarkan keiki atau anakan, keiki ini muncul dikarenakan sifat genetis atau karakterisktik dari jenis anggrek tersebut atau dapat juga disebabkan perakaran yang sudah rusak atau pseudobulbs tersebut tidak memiliki mata tunas lagi. Sebelum melakukan pemisahan harap diperhatikan bahwa keiki tersebut telah memiliki banyak akar yang cukup panjang dan sehat.
2. Potong tanaman pada bagian batang atau pseudobulbs yang mengeluarkan keiki dengan menggunakan gunting yang tajam dan bersih, sisakan sebagian batang bersama keiki tersebut, perhatikan agar jangan sampai akar pada keiki rusak.
3. Bila sudah dipisahkan maka buang semua akar yang rusak atau busuk, setelah itu rendam anakan tersebut pada larutan fungisida. Lalu keringkan dengan diangin-anginkan dan selanjutnya dapat ditanam dengan menggunakan pot atau pakis papan sebagai tanaman baru.
4. Keiki atau anakan yang sudah ditanam menggunakan pakis papan.
Contoh Pemotongan batang
1. Anggrek dengan tipe pertumbuhan monopodial sangat mudah untuk diperbanyak, asalkan telah memiliki banyak perakaran pada batangnya, siapkan anggrek tipe monopodial yang telah memiliki panjang lebih dari 50 cm dan memiliki banyak akar pada ruas batangnya.
2. Potong anggrek pada ruas yang telah memiliki 2 atau 3 akar, gunakan gunting yang tajam, potong anggrek menjadi dua bagian, dengan bagian atas minimal telah memiliki 2 atau 3 akar.
3. Bagian bekas pemotongan dapat diolesi dengan bubuk fungisida, atau dapat juga direndam dalam larutan yang sama, selanjutanya hasil potongan bagian atas dapat ditanam sebagai tanaman baru.
4. Sisa potongan bagian bawah, setelah dua atau tiga bulan kemudian akan tumbuh tunas baru dan tumbuh menjadi tanaman dewasa.
Perbanyakan Generatif
Layaknya tumbuhan berbiji lainnya, Anggrek dapat juga diperbanyak melalui perbanyakan secara generatif (perkawinan), dimana setelah proses penyerbukan atau polinasi, maka akan terbentuk buah, setelah matang maka ribuan biji yang terdapat didalam buah siap untuk ditanam, hanya saja penanaman biji anggrek tidak semudah menanam biji jenis bunga atau tanaman lainnya. Biji anggrek bila ditanam atau tersebar di hutan memerlukan sejenis cendawan atau jamur tertentu untuk dapat berkecambah dan tumbuh. Hal ini jarang terjadi atau tidak mudah dilakukan bila kita menyebar biji anggrek pada media dipot atau menaburkan biji anggrek pada dahan atau ranting pohon dihalaman atau kebun.
Oleh karena itu perbannyakan anggrek secara generatif cenderung sulit dilakukan, hobiis atau kolektor biasanya membawa buah anggrek yang telah matang ke labolatorium untuk proses penaburan dan penanaman biji anggrek tersebut, saat ini banyak tersebar labolatorium yang menyediakan jasa penanaman biji anggrek, lab tersebut tersebar di beberapa sentra anggrek di tanah air. Pada saat menyerahkan buah anggrek ke petugas di labolatorium maka biasanya kita melakukan perjanjian perihal berapa banyak bibit botolan yang kita inginkan atau dihasilkan dari buah anggrek yang kita serahkan tersebut.
Tahapan menghasilkan biji anggrek
• Pilih tanaman anggrek yang sehat, memiliki pseudobulbs yang banyak, tidak ada tanda-tanda serangan jamur, bakteri atau virus, memiliki nilai ekonomi yang tinggi, sangat langka atau cantik. Seperti kita ketahui bahwa biaya memperbanyak anggrek secara generatif adalah cukup mahal, oleh karena itu sebelum proses perbanyakan ini kita lakukan, tujuan dan alasan perbanyakan ini harus jelas dan tepat.
• Anggrek yang bunganya telah mekar dua atau tiga hari sangat ideal untuk dilakukan proses penyerbukan, pegang kuntum bunga dengan tangan kiri dan ambilah serbuk sari dengan menggunakan tusukan gigi yang bersih. Bukalah anther cap atau penutup serbuk sari dengan perlahan, dan ambilah serbuknya.
• Bila serbuk sari sudah selesai diambil, maka miringkan posisi bunga yang akan diserbuki agar mudah terlihat putik, biasanya terletak dibagian bawah dengan bentuk agak berlubang dan dipenuhi oleh sejenis cairan kental dan lengket.
• Benamkan serbuk sari yang terdapat di tusukan gigi kedalam putik, masukan sedalam mungkin agar tidak terjatuh, hati-hati agar jangan sampai menusuk atau melukai putik.
• Bila proses penyerbukan selesai, maka jangan lupa memberikan label bertuliskan tanggal, bulan dan tahun. Jika anda tidak hafal nama tanaman tersebut dapat juga nama tanaman ditulis pada label tersebut.
• Bila penyerbukan sukses, maka beberapa hari kemudian bunga akan layu, selanjutnya ovari akan menggembung, terlihat sepertinya tangkai bunga akan berubah menjadi buah anggrek.
• Sesudah buah berumur tiga hingga lima bulan, dan mulai menunjukan tanda-tanda kematangan, baik dari warna yang mulai semakin menguning atau struktur buah yang seolah-olah akan pecah, maka buah anggrek dapat dipetik untuk dibawa ke labolatorium yang akan menamam atau menebar biji anggrek tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar